Minggu, 02 Desember 2012

prinsip kerja Rangkain Relay


prinsip kerja Rangkain Relay 

Filed under: Motor 3 Phasa
Para pemula yang ingin merancang kontrol ,sering  di hadapkan bagaimana memulai suatu kontrol, karena untuk membuat kontrol di perlukan logika berpikir untuk menghasilkan kontrol yang baik,kemampuan ini untuk beberapa orang sangat mudah dan beberapa sangat lah sulit,akan tetapi kemampuan ini dapat di latih. Untuk dapat merancang kontrol hal yang perlu di kuasai adalah mengerti simbol, simbol ini kadang2 berbeda bentuk akan tetapi apabila kita mengetahui fungsinya akan mudah memahaminya, setelah memahami simbol kita harus dapat membaca rangkaian kontrol, kemampuan ini harus di miliki ahli listrik/automation karena saat terjadi trouble shooting hal yang perlu kita selidiki pada rangkaian kontrol berkerja dengan baik atau tidak, setelah kita menguasai kedua kemampuan tadi kita baru dapat merancang sebuah kontrol.
Pada dasarnya kerja kontrol rangkian terbagi menjadi yaitu
1.kerja rangkian berurutan
2.kerja rangkian bergantian
dari 2 rangkian ini di buat bermacam2 rangkian kontrol, baik kontrol konvensional maupiun PLC.

image
Pada diagram kontrol disamping, coba di    perhatikan symbol,lalu coba di imajinasikan bagaimana yang terjadi apabila PB start di tekan, apabilla sudah coba di bandingkan dengan deskripsi kerja berikut.

Deskripsi Kerja Berurutan:
1.PB START di tekan maka relay R1 On, H1 On lalu kontak R1 interlock juga mengaktifkan R2 On  dan H2 On lalu kontak R2 interlock. hasil akhirnya : R1 ON,H1 On, R2 On dan H2 on
2.PB STOP di tekan maka semua interlock rangkian terputus

Deskripsi Kerja Bergantian:
1.PB START di tekan maka relay R1 On, H1 On lalu kontak R1 interlock juga mengaktifkan R2 On dan H2 On lalu kontak R2 interlock,juga memutuskan interlock R1 sehingga relay R1 terputus. hasil akhir: R1 Off,H1 Off, R2 On dan H2 On
2.PB STOP di tekan maka semua interlock rangkian terputus



STARTER START-DELTA April 1, 2012

Filed under: Motor 3 Phasa — plctutor @ 8:09 am
metode starter ini paling favorit di gunakan untuk pengasutan motor 3 phasa, dikarenakan dapat mengurangi arus start motor yang dapat meningkat hingga 5-6 x In yang berlangsung hingga 5 detik,coba kita bayangkan apabila motor memunyai arus nominal hingga 10A akan di jalankan hubungan delta maka arus yang terjadi ketika start awal 6 X 10A = 60A, arus yang meningkat ini dapat merusak jala2 listrik,bahkam dapat mengakibatkan trip karena beban yang berlebih.

berikut adalah contoh name plate motor 3 phasa siemens. dari data diatas dapat kita ketahui bahwa motor mempunyai daya 22KW pada frekuensi 50HZ mempunyai tegangan 400V (delta) dan 690V (star), arus kerika delta 40.5A dan arus ketika star 24A, cosQ 0.84 dan kecepatan motor 1470/min.
Bagi pemula yang menjadi pertanyaan mengapa tegangan,dan arus pada star dan delta berbeda,ini di karenakan koneksi wiring motor berbeda sehingga mempunyai perbedaan arus dan tegangan akan tetapi daya yang di hasilkan tetap sesuai rumus
P = V x I x cosq   

Berikut adalah contoh untuk control starter start delta automatic dengan  menggunakan timer
image
image

Deskripsi kerja rangkaian:
1. PB STOP dengan kontak NC dan PB START dengan kontak NO, apabila PB START di tekan maka kontaktor K1 energize dan kontaktor K3 juga energize sehingga motor terhubung STAR.
2. Ketika PB START di tekan timer juga energize,timer biasanya di setting sekitar 5 detik sesuai dengan bahasan kita di atas. Apabila waktu T1 sudah 5 detik makan kontaktor K3 off dan K2 energize sehingga motor terhubung DELTA.
3. Untuk mematikan motor cukup tekan PB STOP maka interlock akan terputus.

Catatan: ketika hendak wiring motor perlu di ketahui rating tegangan motor dan rating tegangan suply (PLN),untuk menghubung motor ke DOL rangkaian motor harus sesuai dengan tegangan supply, perlu di ingat tegangan tertinggi di motor adalah tegangan Y (star) dan yang terendah adalah tegangan D (delta). Contoh:tegangan supply 360V 3 phasa akan di connect pada motor 3 phasa 220/360V maka rangkain motor adalah Y (star) karena Y (star) rating tegangan sama dengan tegangan supply


Pengenalan Motor Listrik Maret 28, 2012

Filed under: Motor 3 Phasa — plctutor @ 4:47 pm
Apabila anda seorang yang bergerak di bidang industri, pengetahuan motor listrik mutlak harus di kuasai setelah menguasai kontrol konvensional, karena hampir 70% industri mnggunakan motor listrik, motor listrik ini banyak macamnya sesuai dengan penggunaannya.
Berikut bagan pembagian motor listrik

image

Seriring perkembangan teknologi motor DC mulai di tinggalkan karena perawatan yang sulit,supply tegangan yang harus di ubah dari AC ke DC sedangkan  motor AC mempunyai kelebihan perawatan yang mudah karena tidak memakai brush dan mudah pengopersaiannya.
berikut contoh  bagian-bagian motor AC



STARTER MOTOR FORWARD–REVERSE Maret 11, 2012

Filed under: Motor 3 Phasa — plctutor @ 5:36 pm
imageimage

Rangkaian Starter forward-reverse adalah rangkaian untuk membalik putaran motor 3phasa dengan mengubah supply tegangan,
Deskripsi kerja:
1. Untuk menjalankan motor  dengan putaran maju, tekan PB FWRD maka kontaktor K1 energize sehingga        kontak K1 mengunci,kontak2 dari K1 akan menghubungkan suply ke motor
2. Untuk menjalankan motor dengan putaran mundur,tekan PB REV maka kontaktor K2 energize walaupun kontaktor K1 masih energize karena kontak dari PB REV juga memutuskan koil K1.
3. Untuk mematikan motor yang sedang berjalan cukup dengan tombol PB STOP.

STARTER MOTOR DOL Maret 11, 2012

Filed under: Motor 3 Phasa — plctutor @ 1:40 pm
 
image          image
      
Gambar rangkaian Direct On Line
Starter DOL adalah pengasutan motor secara langsung ke jaringan listrik,jenis starter ini biasanya untuk motor dengan KW kecil di bawah 2,2KW walaupun di lapangan ada yang memasang pada motor 200KW,hal ini tidak di anjurkan karena arus start motor dapat berkisar 6xIn(arus nominal),arus start ini dapat berkisar 5 detik
Deskripsi kerja:
1.untuk menjalankan motor, PB Start di tekan maka kontaktor (k1) akan energize ketika PB Start di lepas maka rangkaian akan terkunci oleh kontak K1
2.Untuk mematikan motor, PB Stop di tekan maka penguncian dari kontak K1 akan terbuka
Catatan: ketika hendak wiring motor perlu di ketahui rating tegangan motor dan rating tegangan suply (PLN),untuk menghubung motor ke DOL rangkaian motor harus sesuai dengan tegangan supply, perlu di ingat tegangan tertinggi di motor adalah tegangan Y (star) dan yang terendah adalah tegangan D (delta). Contoh:tegangan supply 360V 3 phasa akan di connect pada motor 3 phasa 220/360V maka rangkain motor adalah Y (star) karena Y (star) rating tegangan sama dengan tegangan supply

Sabtu, 24 November 2012

star delta

Y-Δ) Motor Induksi Tiga Fasa

Friday, November 12, 2010

Rangkaian Bintang/Star-Delta (Y-Δ) Motor Induksi Tiga Fasa - Secara umum, pengasutan motor induksi dapat dilakukan baik dengan cara menghubungkan rotor secara langsung ke rangkaian pencatu atau dengan menggunakan tegangan yang telah dikurangi ke motor selama periode pangasutan. Pengendalian yang digunakan untuk pengasutan motor pada kedua metode tersebut dapat dioperasikan secara manual atau secara magnetik.

Pengasutan Motor Induksi dengan menghubungkan langsung pada saluran (Direct On Line)

Pengasutan ini digunakan untuk motor-motor berdaya kecil. Pada cara ini motor dapat diasut pada tegangan saluran penuh dengan menggunakan penstart saluran yang dilengkapi dengan relai termis beban lebih. Cara ini dapat menghasilkan kopel start yang lebih besar mengingat kopel motor induksi berbanding lurus dengan kuadrat tegangan yang dikenakan. Kelemahan pengasutan cara ini adalah dapat menghasilkan arus start yang besar, karena itulah hanya digunakan untuk motor-motor yang berdaya kecil.

Gambar rangkaian pengasutan langsung pada saluaran atau Direct On Line (DOL)
Rangkaian kendalinya disuplai dari tegangan 220 Volt. Pada saat tombol start S2 ditekan arus mengalir melalui F2 – S1 – S2 – K1. Kontaktor megnetik 1 (K1) bekerja, kontak bantu K1 (NO) menutup dan motor terhubung pada saluran. Untuk selanjutnya, arus akan mengalir melalui F2 – S1 – Kontak bantu K1 – K1.

Pengasutan Motor Induksi dengan menggunakan penstart bintang/Star–delta (Y-Δ)

Pada pengasutan ini selama periode start lilitan motor akan berada dalam hubungan bintang dan setelah selang waktu tertentu akan berpindah ke hubungan lilitan delta. Dengan cara ini kenaikan arus start dapat dibatasi hingga sepertiga kali saja dibandingkan bila motor langsung terhubung delta. Gambar berikut memperlihatkan rangkaian daya dan rangkaian kendali pengasutan star – delta.

Gambar rangkaian start motor star/bintang – delta/segitiga
Rangkaian kendali pengasutan dengan cara ini disuplai oleh tegangan 220 Volt. Cara kerjanya : jika tombol start S2 ditekan, arus mengalir melalui F2 – S1 – S2 – kontak bantu timer T (NC) – kontak bantu K3 – K1. Kontaktor magnetik 1 (K1) bekerja dan motor terhubung dalam lilitan bintang. Saat itu juga kontak bantu K1 (NC) membuka dan kontak bantu K1 (NO) menutup sehingga arus mengalir melalui F2 – S1 – S2 – kontak bantu K1 (NO) – K2. Kontaktor magnetik 2 (K2) bekerja dan motor terhubung pada sumber tegangan. Pada saat yang sama kontak bantu K2 (NO) menutup dan timer T bekerja. Setelah t detik kontak bantu T (NC) membuka sehingga K1 tidak dilewati arus (K1 tidak bekerja), kontak bantu T (NC) menutup, arus mengalir melalu F2 – S1 – kontak K2 (NO) – kontak bantu T (NO) – kontak bantu K1 (NC) – K3. Kontaktor magnetik K3 bekerja, motor terhubung dalam belitan delta. Tombol S1 digunakan untuk melepaskan motor dari sumber tegangan.

Dengan pengasutan cara ini, kenaikan arus start dapat dibatasi hingga sepertiga kali saja dibandingkan bila lilitan motor langsung terhubung delta. Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut:

Hubungan belitan, Tegangan, Arus Star dan Delta
Bila stator dihubung star, maka :
- Tiap belitan mendapatkan tegangan sebesar U/√3
- Sehingga arus yang mengalir ditiap belitan sebesar IY
- Arus yang mengalir ditiap belitan akan sama dengan arus arus fasa IY

Bila stator dihubungkan delta, maka :

- Tiap belitan mendapatkan tegangan sebesar U
- Sehingga arus yang mengalir ditiap belitan sebesar IfΔ
- Arus fasa untuk belitan delta : IΔ = √3 IfΔ

Bila dibandingkan,

Rangkaian Bintang/Star-Delta (Y-Δ) Motor Induksi Tiga Fasa - imroee.blogspot.com